Sabtu, 29 Desember 2012

DIAGRAM PARETO

PENGERTIAN DIAGRAM PARETO
        Diagram Pareto dikembangkan oleh Vilfredo Frederigo Samoso pada akhir abad ke-19 merupakan pendekatan logic dari tahap awal pada proses perbaikan suatu situasi yang digambarkan dalam bentuk histogram yang dikenal sebagai konsep vital few and the trivial many untuk mendapatkan menyebab utamanya. Diagram Pareto telah digunakan secara luas dalam kegiatan kendali mutu untuk menangani kerangka proyek; proses program; kombinasi pelatihan, proyek dan proses, sehingga sangat membantu dan memberikan kemudahan bagi para pekerja dalam meningkatkan mutu pekerjaan.

MANFAAT DIAGRAM PARETO
        Diagram Pareto merupakan metode standar dalam pengendalian mutu untuk mendapatkan hasil maksimal atau memilih masalah-masalah utama dan lagi pula dianggap sebagai suatu pendekatan sederhana yang dapat dipahami oleh pekerja tidak terlalu terdidik, serta sebagai perangkat pemecahan dalam bidang yang cukup kompleks. Diagram Pareto merupakan suatu gambar yang mengurutkan klasifikasi data dari kiri ke kanan menurut urutan ranking tertinggi hingga terendah. Hal ini dapat membantu menemukan permasalahan yang terpenting untuk segera diselesaikan (ranking tertinggi) sampai dengan yang tidak harus segera diselesaikan (ranking terendah).  Selain itu, Diagram Pareto juga dapat digunakan untuk mem¬bandingkan kondisi proses, misalnya ketidaksesuaian proses, sebelum dan setelah diambil tindakan perbaikan terhadap proses

        Diagram Pareto dibuat berdasarkan data statistik dan prinsip bahwa 20% penyebab bertanggungjawab terhadap 80% masalah yang muncul atau sebaliknya. Kedua aksioma tersebut menegaskan bahwa lebih mudah mengurangi bagian lajur yang terletak di bagian kiri diagram Pareto daripada mencoba untuk menghilangkan secara sistematik lajur yang terletak di sebelah kanan diagram. Hal ini dapat diartikan bahwa diagram Pareto dapat menghasilkan sedikit sebab penting untuk meningkatkan mutu produk atau jasa. Keberhasilan penggunaan diagram Pareto sangat ditentukan oleh partisipasi personel terhadap situasi yang diamati, dampak keuangan yang terlihat pada proses perbaikan situasi dan penetapan tujuan secara tepat. Faktor lain yang perlu dihindari adalah jangan membuat persoalan terlalu kompleks dan juga jangan terlalu mencari penyederhanaan pemecahan.

        Tahapan penggunaan dari Diagram Pareto adalah mencari fakta dari data ciri gugus kendali mutu yang diukur, menentukan penyebab masalah dari tahapan sebelumnya dan mengelompokkan sesuai dengan periodenya, membentuk histogram evaluasi dari kondisi awal permasalahan yang ditemui, melakukan rencana dan pelaksanaan perbaikan dari evaluasi awal permasalahan yang ditemui, melakukan standarisasi dari hasil perbaikan yang telah ditetapkan dan menentukan tema selanjutnya.

        Pareto chart sangat tepat digunakan jika menginginkan hal-hal berikut ini:
1.    Menentukan prioritas karena keterbatasan sumberdaya
2.    Menggunakan kearifan tim secara kolektif
3.    Menghasilkan consensus atau keputusan akhir
4.    Menempatkan keputusan pada data kuantitatif


PRINSIP DIAGRAM PARETO
        Prinsip Pareto juga dikenal sebagai aturan 80/20 dengan melakukan 20% dari pekerjaan bisa menghasilkan 80% manfaat dari pekerjaan itu. Aturan 80/20 dapat diterapkan pada hampir semua hal, seperti:
    * 80% dari keluhan pelanggan timbul 20% dari produk atau jasa.
    * 80% dari keterlambatan jadwal timbul 20% dari kemungkinan penyebab penundaan.
    * 20% dari produk atau account untuk layanan, 80% dari keuntungan Anda.
    * 20% dari-tenaga penjualan menghasilkan 80% dari pendapatan perusahaan Anda.
    * 20% dari cacat sistem penyebab 80% masalah nya.

        Prinsip Pareto untuk seorang manajer proyek adalah mengingatkan untuk fokus pada 20% hal-hal yang materi, tetapi tidak mengabaikan 80% masalah. Berikut Hukum Pareto dalam bentuk visual:
        Umumnya Diagram Pareto merupakan diagram batang tempat batang tersebut diurutkan mulai dari yang terbanyak sampai terkecil.  Diagram Pareto memiliki banyak aplikasi dalam bisnis dan pekerjaan. Demikian halnya Diagram Pareto dapat diaplikasikan dalam kontrol kualitas. Ini adalah dasar bagi diagram Pareto, dan salah satu alat utama yang digunakan dalam pengendalian kualitas total dan Six Sigma.Satu persatu masalah di breakdown berdasarkan kategori masing – masing. item Diagram Pareto yaitu :
•    Apa (what). Apa saja yang menjadi penyebab masalah tersebut?
•    Kapan (when).Kapan masalah tersebut paling sering muncul
•    Di mana (where).Dimana masalah tersebut paling sering muncul?
•    Siapa (who).Siapa orang atau kelompok yang mengalami paling banyak masalah?
•    Mengapa (why). Mengapa masalah tersebut banyak terjadi?
•    Bagaimana (how).Bagaimana masalah tersebut bisa terjadi?
•    Berapa biayanya (how much).
•    Masalah mana yang biayanya paling besar? / atau berapa besar biasa yang sudah ditimbulkan?

CARA MEMBUAT DIAGRAM PARETO
        Ada sembilan tahap yang tercakup dalam pembuatan diagram Pareto, seperti :
Kumpulkanlah data yang akan di teliti, Tetapkan data apa yang diperlukan dan bagaimana cara mengklasifikasi (mis.rusak berdasarkan tipe, lokasi, proses, mesin, pekerja dan metoda; item yang jarang muncul diringkas dalam judul “Lain-lain”)serta tetapkan metoda pengumpulan data dan perisipnya
Rencanakan lembaran catatan data yang mendaftar semua item, dengan menyediakan ruang untuk jumlah total
Isi lembaran catatan dan hitung jumlah total
Buat lembaran data diagram Pareto yang mendaftar semua item
Aturan item dalam urutan jumlah dan isilah lembaran data,serta item lain-lain di letakan di garis akhir.
Gambar 2 sumbu vertikal dan sebuah sumbu horisontal.
1. Sumbu vertikal
Tandailah sumbu vertikal kiri dengan skala dari 0 sampai total seluruhnya dan sumbu vertikal kanan dengan skala dari 0% sampai 100%
2. Sumbu horisontal
Bagilah sumbu ini dengan jumlah interval sampai jumlah item yang diklasifikasikan.
Buat diagram balok.
Gambar kurva kumulatif (kurva Pareto),
Tandai nilai kumulatif diatas interval kanan dari setiap item, dan hubungkan titik-titik tersebut dengan garis.
Tulis item-item yang diperlukan pada diagram :
1. Item yang berhubungan dengan diagram : judul, kuantitas sebenarnya, unit
2. Item yang berhubungan dengan data : periode, tempat penelitian,jumlah data

Sumber : https://sites.google.com/site/kelolakualitas/Pareto-Diagram-Diagram-Pareto-Pengertian-manfaat-prinsip-cara-membuat-contoh-Pareto-Diagram-Diagram-Pareto


2 komentar: